Friday, September 14, 2012

pipi yang basah

kubelai pipimu yang basah
sambil menahan air mataku sendiri
berat bagimu pasti, ibu
menjerit hati ini isakku pun pecah

disini, di tempat ku berteduh

selama hampir segenap usiaku
memandang langit tiap sudut kamarku
usang namun kaya berjuta kenangan

tiap tetes air mata yang telah

kubagi dengan selimut kesayangan
kupeluk guling dan membayang
kasih yang datang dan hilang

sedang di seberang sana

cahaya lampu berpijar
disanalah dua jiwa teramat kucinta
menjagaku sejak tangisku tak henti semalaman

aku pergi, dan kau pun pilu
'tuk semerbak senyummu, doaku malam ini
menghiasi hari-hari kala sepi
hingga nanti aku kembali memelukmu,
erat sedalam rinduku, oh ibu.

No comments:

Post a Comment