siang hari di bale-bale rumah busana
rintik hujan menetes malas
sangsi tuk sudahi, namun enggan menderas
duduk anggun sang nonik
dengan tarikan nafas teratur
matanya dan alam bertegur
menatap batu kali terkikis tak kunjung hancur
orang-orang lalu lalang
ia tak peduli, tak mau berpikir panjang
nikmat harum hujan terlalu jarang
tuk dilewatkan amatlah sayang
patung kodok gendong-gendongan
dinaungi hiasan lonceng berderetan
kota kembang, aku kembali lagi
mencari kesejukan di antara sunyi
No comments:
Post a Comment