sendiri aku menjelajah
penuh gundah, tak kenal arah
lelah aku hampir menyerah
ranting ini pun patah, mengalah
tentang dirimu
bukan tentang dirinya
di persimpangan ku menunggu
di benakku lepas tawamu menyeruak
tak bisa kumelangkah maju
tak adil ini, setidaknya bagimu
namun belum bisa ku mundur
karena tak kuasa hati ini kuatur
biarkan ku disini sementara
perlahan kupejamkan mata
waktu, satu per satu...
angin, bawalah pergi rasa
di suatu saat nanti...
semesta, izinkan dia bahagia
No comments:
Post a Comment